Tuesday, August 20, 2019

7 Tragedi Kecelakaan Pendaki Gunung sejak Tahun 2018

Punggungan Gunung Sumbing yang berselimut kabut.

Tragedi hilagnya pendaki bernama Thoriq Rizky Maulidan (14) di Gunung Piramid Bondowoso memang menyita perhatian publik. Ia akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Hari Jumat (5/07/2019) lalu.

Tragedi hilangnya pendaki gunung di Indonesia ternyata tidak hanya satu atau dua kali saja. Sejak awal tahun 2018 silam sampai kejadian hilangnya Thoriq, telah ada beberapa tragedi hilangnya pendaki gunung.

Beberapa pendaki yang hilang itu ada yang ditemukan tewas, ada pula yang tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Bahkan, ada juga pendaki yang ditemukan dalam wujud kerangka.

Inilah 7 tragedi pendaki yang hilang dan meninggal di gunung Indonesia sejak awal 2018 silam:

Tragedi hilangnya pendaki di awal 2018 dimulai dari Gunung Raung yang berada di Provinsi Jawa Timur. Mahasiswa asal Lamongan itu dinyatakan hilang sejak Kamis (1/02/2018) sekitar pukul 13.15 WIB.

Ia terpisah dari rekan pendakiannya bernama Mohamad Sholahudin Qoyim (22) saat berusaha mencapai Puncak Tusuk Gigi. Zaki akhirnya ditemukan meninggal dunia di bawah Puncak Tusuk Gigi pada Hari Minggu (4/02/2018) sekitar pukul 12.49 WIB.

Meninggalnya Zaki diduga karena ia mendaki tanpa perlengkapan memadai dan tanpa pemandu. Saat mendaki, dilaporkan pula jika mereka dihantam cuaca buruk berupa kabut tebal yang disertai hujan dan angin.

Hilangnya pendaki tidak hanya dialami WNI saja. Pada Hari Jumat (30/03/2018), seorang warga negara Selandia Baru bernama Adrey Voytech (39) dilaporkan hilang di Gunung Merbabu melalui jalur pendakian Thekelan.

Andrey akhirnya ditemukan pada Hari Sabtu (7/04/2018) sekitar pukul 08.40 WIB di sebuah aliran sungai dalam keadaan meninggal dunia. Diduga ia jatuh dari ketinggian tiga-empat meter kemudian masuk ke sungai.

Tragedi hilangnya pendaki selanjutnya datang dari gunung tertinggi Pulau Jawa, Semeru. Dilaporkan pendaki asal Brebes bernama Saidin (20) meninggal dunia usai tersesat dan jatuh dari pohon pada Hari Kamis (4/10/2018).

Sebelumnya ia mendaki bersama temannya bernama Affan Abdullah (21) melalui jalur Tawonsongo, Pasrujambe, Lumajang yang bukan merupakan jalur resmi pendakian Gunung Semeru.

Namun setelah dilakukan operasi pencarian, jenazah Saidin tidak juga ditemukan. Hingga operasi pencarian ditutup pada Hari Kamis (11/10/2018) sore, Saidin masih belum juga ditemukan.

No comments:

Post a Comment