Saturday, October 5, 2019

4 Hewan Air Berbahaya yang Perlu Diwaspadai saat Liburan ke Australia

Gurita Cincin Biru yang Beracun

Australia merupakan negara alternatif tujuan untuk wisata ke luar negeri. Ada banyak keunikan dan keajaiban alam yang layak untuk dikunjungi di sana. Selain itu, Australia juga tidak terlalu jauh dari Indonesia.

Namun selain indah, Australia juga menyimpan bahaya yang harus diwaspadai. Bahaya itu berasal dari alam berupa satwa-satwa yang mematikan. Tak hanya di darat, satwa berbahaya itu juga ada di air.

Jika rencana kunjungan ke Australia adalah sungai dan pantai, ada empat hewan berbahaya yang perlu diwaspadai. Berikut ulasannya.

Meski merupakan hewan yang tidak bertulang, ubur-ubur merupakan pembunuh berbahaya di perairan Australia. Salah satu ubur-ubur yang berbahaya adalah ubur-ubur kotak dengan racun mematikan di tentakelnya.

Mereka memiliki 15 tentakel yang bisa mencapai panjang tiga meter. Masing-masing tentakel memiliki sekitar 5.000 sel penyengat. Sengatan biasanya mengakibatkan korban syok dan tenggelam, hingga mengalami gagal jantung.

Lebih dari 100 tahun terakhir, ubur-ubur ini bertanggung jawab atas lebih dari 60 kematian. Keparahan sengatan tergantung dari beberapa faktor, seperti ukuran ubur-ubur dan korban.

Hewan ini memiliki reputasi buruk usai membunuh seorang pembawa acara televisi dan pemburu buaya Australia yang terkenal, Stephen Robert Irwin pada tahun 2006 silam. Ia terbunuh oleh sengatan hewan ini yang menusuk dadanya.

Meski demikian, ikan pari sebenarnya bukanlah hewan yang agresif. Sengatan itu merupakan bentuk pertahanan dirinya. Kasus sengatan ikan pari juga pernah dialami oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim pada 3 Februari 2018 silam.

Walaupun memiliki sengatan yang cukup berbahaya, laporan kematian karena hewan ini sangatlah sedikit. Hanya ada satu kematian yang dilaporkan, selain Steve Irwin.

Stonefish merupakan ikan paling beracun di dunia. Hewan ini biasanya bersembunyi di antara bebatuan perairan Australia. Satu hal yang membuat stonefish sangat berbahaya adalah kemampuan kamuflasenya yang luar biasa.

Ikan ini mampu menyamar seperti batu sehingga rawan terinjak. Saat terinjak, racun akan dilepaskan dari 13 tulang belakangnya.

Racun ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan gagal jantung. Jika tidak diobati, risiko terbesar adalah kematian.

Untungnya sekarang telah tersedia antiracun untuk hewan berbahaya ini yang ditemukan pada akhir tahun 1950-an. Hal itu membuat banyak orang bisa diselamatkan, meski terlebih dahulu harus menderita karena sengatan stonefish.

Hewan air yang satu ini patut diwaspadai saat berlibur ke kawasan pantai di Australia. Gurita cincin biru biasanya hidup di terumbu karang dan kolam pasang-surut Samudera Pasifik dan Hindia, dari Australia hingga Jepang.

Meski gigitan hewan ini tidak menyakitkan, efek racunnya sangatlah berbahaya. Hanya dalam lima sampai sepuluh menit, korban dapat mulai merasakan mati rasa, kelemahan otot, dan kesulitan bernapas serta menelan. Risiko terbesar adalah kematian.

Saat ini tidak ada antiracun untuk gigitan hewan ini. Menunggu adalah satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan jika sampai tergigit.

Meski demikian, hanya ada tiga kematian yang dilaporkan akibat gurita ini dalam sejarah, dua di Australia dan satu di Singapura.

No comments:

Post a Comment