Sejumlah penonton menutup mata. Mereka penasaran namun enggan melihat penampilan lima orang laki-laki dan perempuan memainkan debus.
Secara bergantian, kelima orang ini memainkan benda tajam yang meneror tubuh mereka sebagai bentuk alam bersinergi dengan hakikat kehidupan seorang manusia.
Ada yang menggoreskan benda tajam ke tubuh, menusuk-nusuknya, bahkan memasukkan benda runcing ke lidah.
Namun tidak terlihat wajah kesakitan. Tak ada pula darah menetes di kulit tempat benda tajam itu digoreskan.
Orang-orang dengan keahlian khusus ini membuat penonton di Trans Studio Bandung (TSB) terpukau. Mereka bertepuk tangan cukup panjang setelah penampilan mereka usai.
Aksi debus ini merupakan bagian dari pertunjukan " Mahabaya The Epic Story of Life Journey" yang mengkolaborasikan kesenian budaya tradisional dengan sirkus internasional.
Mahabaya diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti bahaya besar. Mahabaya bercerita tentang seorang tokoh imajiner yang membawa penonton melihat peradaban dalam berbagai sketsa.
Mahabaya merupakan show internasional dengan tema dan sentuhan yang berbeda karena dibalut budaya lokal. Ada berbagai kejutan, special effect, action, hal berbahaya, dan lainnya, ujar Produser Mahabaya, Ferdinand Rahman kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).
Di awal pertunjukan, ditampilkan perwujudan manusia memainkan sebuah barongan dari China. Penampilan yang dibalut unsur udara ini dikolaborasikan dengan aski Swing Pole dari peraih medali perak di Spanyol.
Adegan selanjutnya dipenuhi dengan unsur air. Mereka mempertontonkan Aerial Dance dimana para penari akan menari sambil melayang di udara bertumpu pada selembar kain.
Aksi ini semakin menarik karena dikolaborasikan dengan Reog Ponogo. Aksi ini sempat membuat tim kreatif kebingungan karena harus menyatukan unsur air dengan Reog Ponorogo dimana bulu merak dalam reog, tidak boleh terkena air.
Tontonan dilanjutkan dengan aksi Rolla Bola. Para pemain mengatur keseimbangan dalam sebuah papan yang ditepatkan di atas tabung.
Decak kagum pun dilontarkan penonton dalam penampilan Mak Uwes The Strong Woman. Meski sudah lanjut usia, Mak Uwes bisa mengangkat motor dengan kakinya.
Padahal dah tua loh, tapi tenaganya masih kuat, hebat. Dia juga lucu, ujar Vera Verita, salah satu penonton.
Aksi dilanjutkan dengan debus, kemudian Low Wire yang didatangkan dari Wuhan, China. Di sini dipertontonkan aksi lilitan, belokan, berbaring, split, handstand, head stand dan bahkan menyeimbangkan diri pada seutas kawat.
Penampilan ini bisa disaksikan pada periode liburan 1-16 Juni 2019 pukul 15.00 WIB, ujar Head of Marcomm TSB, Triya Filia Santi.
Selain Mahabaya, pihaknya menyajikan 3 show lain setiap harinya ditambah 20 wahana yang bisa menantang adrenalin.
No comments:
Post a Comment