Tuesday, November 26, 2019

Mulai 7 April, China Eastern Pindah Ke Terminal 3 Bandara Soetta

Maskapai penerbangan China Eastern.


- Pada akhir pekan ini tepatnya Minggu (7/4/2019), maskapai penerbangan China Eastern pindah dari Terminal 2 ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang, mengatakan perpindahan secara resmi dilakukan pada Minggu malam.

"Kami berharap pengguna jasa China Eastern untuk memperhatikan informasi gate keberangkatan pada tiket dan display informasi videotron yang tersedia. Sehingga tidak sampai salah terminal, kata Febri dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTravel, Kamis (4/4/2019).

Ia melanjutkan, diharapkan dengan perpindahan ini akan mendukung China Eastern dalam memberikan layanan yang lebih baik bagi pengguna jasa dari Indonesia maupun sebaliknya.

Nantinya penumpang China Eastern yang akan check-in di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta diarahkan untuk mengunjungi counter check-in di Island D (D01-D06).

Adapun di Terminal 3 terdapat berbagai kelengkapan dan kecanggihan fasilitas yang modern telah tersedia.

Mulai dari customer service, customer service mobile, baggage handling system, immigration autogate assistant, pengumpul trolley, airport helper, medical service assistance hingga golf car assistant.

Selain fasilitas tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) juga terus mengoptimalkan aktivitas milenial di media sosial. Seperti layanan WiFi, spot instagramable hingga co-working area terdapat di sana.

Monday, November 25, 2019

Mengenal Watu Krus, Jejak Pertama Bangsa Portugis di Sikka Flores

Watu Krus (Batu Salib), jejak peninggalan bangsa Portugis di pantai Selatan tepatnya di Desa Bola, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/6/2019).

Ternyata bangsa Portugis pertama kali menginjakkan kakinya di pantai Selatan Maumere tepatnya di Desa Bola, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu ditandai dengan adanya Watu Krus ( Batu Salib) yang berada tepat di Bola, Pantai Selatan Maumere. Hingga kini, Watu Krus itu masih berdiri kokoh meski selalu diterjang ombak.

Masyarakat Desa Bola pun menjaga dan merawat Watu Krus dengan baik. Watu Krus tersebut dipercaya merupakan jejak dan peninggalan suci dari Bangsa Portugis di tempat.

Sabtu (15/6/2019), saya bersama tiga rekan jurnalis memilih berwisata di Pantai Bola yang berada di bagian selatan kota Maumere.

Tujuan kami ke arah selatan Maumere itu adalah hendak mengeksplor keindahan Pantai Bola dan Watu Krus jadi target utama.

Setelah melewati jalan yang berkelok-kelok di antara perbukitan, tibalah kami di bibir pantai Bola, tepatnya Kampung Bola, Desa Bola, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka itu.

Di bibir Pantai Bola kami langsung menyaksikan pesona Watu Krus (Batu Salib). Letaknya sekitar 100 meter dari bibir pinggir pantai. Batu itu berdiri kokoh di atas batu karang.

Di sekitar Watu Krus itu tampak warga sedang asyik mencari ikan dan kerang di genangan air di pantai yang dipenuhi batu karang. Kami pun mengabadikan Watu Krus itu.

Setelah mengambil gambar, kami mendekati dua orang warga Bola yang tengah menikmati suasana siang di pinggir pantai. Kami berbincang tanya seputar keberadaan dan sejarah Watu Krus itu. Tetapi mereka mengaku kurang terlalu paham dengan sejarahnya.

Salah seorang tokoh muda Bola, Martinus pun berinisiatif memanggil tokoh sesepuh di Desa Bola yang paham sejarah Watu Krus itu. Ia adalah mama Maria Adolorata. Kebetulan juga, rumahnya tidak jauh dari pantai Bola.

Lima menit berselang, Martinus pun muncul bersama seorang ibu yang tak lain adalah Maria Adolorota. Kami menyalaminya sambil menyatakan maksud kunjungan ke Desa Bola. Maria juga menyalami dan menyapa kami dengan tegur sapa yang ramah penuh lembut.

Mengapa Ubud yang Dipilih Jadi Calon Destinasi Gastronomi Dunia?

Wisatawan saat mengunjungi pasar tradisional di Pasar Ubud, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.

Saat ini Ubud di Gianyar, Bali sedang dinilai oleh United Nations World Tourism Organization ( UNWTO) untuk penetapan sebagai Destinasi Gastronomi Dunia. Proses pengajuan Ubud menjadi Destinasi Gastronomi Dunia sudah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata selama tiga tahun.

Ada beberapa faktor yang membuat Ubud dipilih dari sekian banyak daerah di Indonesia yang kaya akan produk makanan dan minuman yang khas.

"Destinasi kuliner ditetapkan zaman Ibu Mari (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2011-2014). Begitu pula dengan 30 makanan nasional, saya hanya melanjutkan dan harus disertifikasi oleh UNWTO," jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya di acara jumpa pers Destinasi Gastronomo Dunia dari UNWTO, Gedung Sapta Pesona, Selasa (11/6/2019).

Pada masa kepemimpinan Marie Elka Pangestu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia menetapkan tiga destinasi kuliner yakni Bali, Bandung, dan Joglosemar (Yogya, Solo, dan Semarang).

Bali diwakili oleh Ubud, Gianyar menjadi destinasi pertama yang diajukan oleh Kementerian Pariwisata pada masa kepemimpinan Arief Yahya untuk disertifikasi oleh UNWTO. Arief menyebutkan untuk punya destinasi kuliner global maka memerluka sertifikasi bertaraf global pula.

Ubud sendiri dipilih Kemenpar lantaran disebutkan memenuhi berbagai kriteria khusus yakni kuliner yang sudah menjadi gaya hidup, penggunaan produk lokal di kawasan tersebut, makanan yang terkait dengan budaya dan sejarah, adanya kisah di balik makanan, serta nutrisi dan kesehatan.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Datau menyebutkan Ubud juga didukung oleh makanan khas Puri Ubud (istana) yang memberi nilai lebih, serta pemerintah daerah yang cukup baik dalam menyiapkan serta melaksanakan berbagai program yang mendukung pariwisata lokal.

"Indonesia punya banyak sekali pilihan untuk gastronomi, tetapi itu kembali lagi bagaimana dikembangkan. Kita bisa punya potensi tetapi jika tidak dikembangkan tidak dapat dipromosikan juga," jelas Project Speisalis dari UNWTO, Aditya Amaranggana.

Peran pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lain berperan penting untuk pengembangan sebuah destinasi gastronomi. Dengan adanya destinasi gastronomi, Aditya menyebutkan diharapkan penyebaran sektor ekonomi tidak hanya berpusat ke satu tempat, tetapi juga ke daerah lain.

"Misalnya kalau di Bali tidak hanya berfokus ke Kuta saja, jadi ini juga bisa untuk pemerataan dari sektor pariwisata," jelas Aditya.

Aditya tidak menutup kemungkinan jika Ubud berhasil melalui penilaian UNWTO dan menjadi Destinasi Gastronomi Dunia pertama pada 2020, maka daerah lain di Indonesia dapat menyusul.

Kemenpar sendiri menyiapkan Bandung dan Joglosemar untuk menyusul Ubud sebagai Destinasi Gastronomi Dunia berikutnya.

4 Tips Liburan ke Taman Bunga Alamanda yang Instagramable di Jogja

Taman Bunga Alamanda di Sleman, Yogyakarta yang Penuh Spot Foto.

Mengunjungi taman bunga yang penuh warna bisa menjadi alternatif tempat liburan untuk mengisi akhir pekan. Warna-warni keindahan bunga bisa menjadi sarana relaksasi untuk mengusir penat bekerja.

Berkunjung ke taman bunga juga pas bagi mereka pencinta fotografi dan selfie. Hasil foto keren yang untuk mewarnai konten media sosial bisa didapatkan usai berkunjung ke taman bunga.

Bagi masyarakat Sleman dan sekitarnya, tidak sulit untuk berwisata ke taman bunga. Ada Taman Bunga Alamanda yang tepatnya berada di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta.

Ada berbagai bunga warna-warni yang semakin lengkap dengan berbagai ornamen instagramable. Taman ini pun cocok dikunjungi untuk liburan sekeluarga atau bersama pasangan.

Jika ingin berkunjung ke Taman Bunga Alamanda, berikut 4 tips-nya:

Taman Bunga Alamanda merupakan jenis wisata luar ruangan sehingga paling pas dikunjungi ketika cuaca cerah. Tentu jika cerah, penjelajahan dan aktivitas berfoto bisa dilakukan dengan leluasa.

Memang tersedia payung untuk pengunjung yang bisa melindungi dari hujan. Namun, aktivitas berfoto tidak akan bisa dilakukan dengan leluasa. Hal itu karena perangkat kamera bisa rusak jika terkena air hujan.

Selain itu jika cuaca cerah, bunga-bunga dan ornamen lain di taman ini akan semakin hidup. Terlebih jika langit sedang cerah, maka langit biru akan membuat hasil jepretan semakin menawan.

Saat cuaca cerah, datang di pagi atau sore hari merupakan keputusan yang pas. Untuk sementara Taman Bunga Alamanda akan buka dari pukul 08.00 sampai 18.00 WIB, meski ada rencana dibuka sampai malam saat sudah selesai 100 persen nanti.

5 Tips Menikmati Panorama Pagi di Air Terjun Kedung Kayang Magelang

Air Terjun Kedung Kayang, Magelang Dilihat dari Spot Panorama.

Pada bulan Ramadhan, waktu pagi memang akrab dengan mereka yang sedang berpuasa. Banyak orang yang melakukan berbagai aktivitas sejak dini hari, mulai sahur, shalat subuh, beribadah, hingga berwisata pagi.

Air Terjun Kedung Kayang yang ada di Magelang, Jawa Tengah bisa menjadi satu tempat alternatif untuk menikmati pagi. Obyek wisata ini memang menawarkan panorama pagi yang indah berupa air terjun dari ketinggian dan juga gagahnya Gunung Merapi.

Jika ingin menikmati panorama pagi di Air Terjun kedung Kayang, berikut 4 tips-nya:

Ada dua alternatif cara untuk berwisata di Air Terjun Kedung Kayang. Cara pertama adalah menuju titik air terjun dan kedua adalah menikmati keindahan pemandangan dari spot panorama kawasan atas.

Cara kedua paling pas dilakukan selama bulan Ramadan. Satu alasannya adalah tidak dibutuhkannya aktivitas fisik yang berat untuk menuju spot panorama. Sementara menuju titik air terjun, diperlukan aktivitas fisik cukup berat.

Daripada langsung tidur setelah pagi tiba, alangkah lebih baik jika mengisinya dengan aktivitas traveling. Hal ini paling pas bagi mereka yang hendak menikmati keindahan pemandangan di Air Terjun Kedung Kayang.

Selain momen matahari terbit baru akan terjadi pada waktu tersebut, spot panorama juga baru dibuka pukul 05.30 WIB. Sebelum buka, spot panorama akan ditutupi oleh terpal sehingga tidak bisa digunakan untuk berfoto. Tarif berfoto di spot adalah Rp 5.000.

Spot panorama di kawasan atas Air Terjun Kedung Kayang dibangun di atas pohon. Tak hanya itu, letaknya juga ada di tepi jurang. Oleh karena itu, hendaknya mereka yang akan berfoto di sana harus berhati-hati.

Jika tidak berhati-hati, risiko paling memungkinkan adalah terjatuh ke jurang. Lebih baik jika tidak berpose berlebihan dan juga tidak terlalu ke pinggir saat berfoto untuk meminimalisasi risiko jatuh.

Pemandangan Gunung Merapi dan Air Terjun Kedung Kayang seolah menjadi satu di spot panorama ini. Namun, seringkali lensa kamera hanya bisa mengabadikan salah satu saja karena kurang lebar.

Oleh karena itu, lebih baik jika menggunakan lensa wide. Lensa lebar memungkinkan Gunung Merapi dan Air Terjun dapat dijepret dalam satu bingkai foto sehingga tampak lebih mengagumkan.

Tentu memotret keindahan pemandangan di Air Terju Kedung Kayang Magelang juga membutuhkan cuaca yang cerah. Hal itu agar Gunung Merapi tampak begitu jelas dan tidak terhalang oleh kabut.

Beruntung, momen Ramadhan 2019 jatuh pada peralihan musim hujan menuju kemarau sehingga kemungkinan cuaca cerah saat pagi hari. Namun saat peralihan musim, terkadang hujan juga masih cukup sering turun.

Ketika Jajanan Bakso Naik Kelas dan Masuk Rekor Muri

Semangkuk bakso

- Siapa yang tidak pernah merasakan nikmatnya semangkuk bakso? Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, makanan ini dengan mudah dapat ditemukan karena banyak yang menjualnya.

Jajanan berbentuk bulat berbahan dasar daging biasanya disajikan dengan tambahan mi dan soun ini, dikenal semua kalangan dan semua usia. Bakso biasanya dijajakan dengan gerobak, pikulan, maupun kios-kios.

Kini, bakso tidak sekadar dikenal sebagai jajanan pinggir jalan. Bakso juga sudah masuk ke dalam mal-mal mewah dengan ditambahkan cita rasa yang bervariasi.

Tak hanya berbentuk bulat, bakso ada pula yang dibuat dengan berbentuk gepeng, kotak, dan hati.

Untuk lebih memperkenalkan bakso sebagai penganan Indonesia, Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) membuat acara bertajuk Gebyar Bakso Merah Putih, pada Minggu (3/3/2019) di Area Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

:

Gebyar Bakso Merah Putih, mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori makan bakso terbanyak, yakni 30.000 mangkuk.

Hadir pada Gebyar Bakso Merah Putih, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana. Presiden dan Ibu Negara makan bakso bersama masyarakat Jakarta, Bekasi, Cikarang, dan sekitarnya.

"Dari pagi tadi saya belum makan, karena pengin makan bakso bersama Bapak, Ibu, dan saudara-saudara semuanya, ujar Presiden, seperti dimuat laman presidenri.go.id, Senin (3/5/2019).

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (5/3/2019), makan bakso gratis 30.000 mangkuk itu sendiri dibuat sebagai wujud rasa syukur dan bahagia para pedagang bakso atas stabilnya harga daging selama pemerintahan Jokowi.

Harga daging lokal di tingkat pedagang, tercatat tetap bertahan pada kisaran harga Rp 120.000 per kilogram (kg), sejak awal 2017 hingga sekarang.

Saat berdiskusi dengan pedagang bakso anggota Papmiso, Presiden Jokowi menyampaikan pemerintah tengah dan akan terus mensejahterakan masyarakat, yang tentunya termasuk pedagang bakso.

Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah dijalankan saat ini, akan diperkuat dengan penerbitan sejumlah kartu tambahan, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Pra-Kerja.

:

"Kartu pra-kerja untuk meningkatkan keterampilan. Kartu Sembako karena kami ingin membantu masyarakat gampang mendapatkan barang murah hingga pemerintah memberikan subsidi," kata Jokowi seperti dimuat Kompas.com, Selasa (4/3/2019).

Rencana penerbitan tiga kartu tersebut, disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Konvensi Rakyat pada 24 Februari 2019.

#IndonesiaOptimis

Simak Aneka Promo Menarik di Deep and Extreme 2019

Pengunjung berinteraksi dengan penyelam dari POSSI di Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019 yang digelar di JCC Senayan, Kamis (4/4/2019).

- Pameran diving dan adventure travel terbesar di Indonesia Deep and Extreme Indonesia (DXI) telah di buka hari ini, Kamis (4/4/2019). Pameran ini digelar di Exhibition Hall B, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Sebanyak 200 stan berpartisipasi dalam DXI 2019. Ada banyak promo menarik yang dapat Anda temui di pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (7/4/2019) ini.

Berikut Kompas.com merangkum beberapa penawaran menarik di DXI 2019.

Ada banyak toko alat selam atau diving yang membuka stan di DXI 2019. Stan-stan menawarkan berbagai merk peralatan selam mulai dari Scubapro, Subgear, Aqualung, hingga Tusa.

Di stan-stan tersebut rata-rata menawarkan discount 25 hingga 30 persen untuk fin, masker, hingga wetsuit selam.

Berbagai macam peralatan selam ini dapat Anda temui di blok C, E, hingga F Exhibition Hall B JCC Senayan.

Beberapa dive center membuka stan di pameran ini. Rata-rata membuka kelas selam murah untuk sertifikasi open water diving (OWD) dengan diskon sekitar 25 persen.

Bagi Anda yang baru akan memulai berlatih selam, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada para dive master yang berjaga di stan-stan tersebut

Di DXI 2019 Anda akan menemukan dry bag dengan harga mulai dari Rp 75.000. Beberapa stan menyediakan dry bag dari berbagai merk dan ukuran.

Stan Consina misalnya, menyediakan dry bag dari ukuran 5 liter hingga 30 liter dengan potongan harga mencapai 30 persen.